BUPATI MADIUN BERBAGI CERITA TENTANG SEJARAH CAPITOL BUILDING

Di tengah padatnya jadwal Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengikuti kegiatan International Visitor Leadership Program (IVLP), beliau juga menulis tentang sejarah berikut fungsi dari Capitol Building yang merupakan bangunan terletak di Washington DC, di perbukitan Capitol / Capitol Hill. Maksud beliau ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat terutama Masyarakat Kabupaten Madiun tentang sedikit sejarah di Amerika. Berikut tulisan Bupati Madiun tentang latar belakang penamaan Capitol Hill dan fungsinya. Nama Capitol itu sendiri diberikan oleh Thomas Jefferson, Presiden Amerika ke-3. Nama ini dimaksud untuk menghubungkan kembali dengan Zaman Greco Roma, sehingga Jefferson tidak setuju ketika gedung ini mau diberi nama Rumah Kongres. Karena dengan nama Capitol maka akan mengingatkan Zaman Greco Roma, dimana Capitol pada Zaman itu adalah tempat pertemuan publik dan tempat upacara. Sehingga Thomas Jefferson mengharapkan ketika disebut Capitol akan mengingatkan kejayaan masa lalu Greco Roma.

Hari ini Capitol Building benar-benar menjadi sentralnya Amerika, dimana Konggres dan Sumpah Presiden dilakukan di tempat ini. Meskipun gedung ini telah banyak perubahan kapasitas, gedung yang menyesuaikan anggota Dewannya dan beberapa perubahan lain, akan tetapi Makna Simbolik gedung Capitol ini tidak hilang, Nama awal Jenkins Hill dimana bangunan ini pertama kali dibangun. Seharusnya lebih terkenal dengan Capitol Hill.

Di gedung ini terkumpul dua Lembaga, yaitu DPR nya dan Senat karena Amerika menganut sistem Bikameral. Senat adalah perwakilan Negara Bagian (DPD), dimana jumlah Senat tergantung banyaknya Negara Bagian, tidak peduli luas atau tidak wilayah negara bagian tetap dapat 2 perwakilan Senat, sedangkan Anggota DPRnya tergantung jumlah penduduk. Setiap 10 (sepuluh) tahun ada Sensus Penduduk, berdasarkan itu ada negara bagian yang DPRnya bertambah dan ada yang berkurang. Dan di Gedung ini pula Sumpah Presiden diambil, sepertinya peran penting Capitol Building sudah sesuai harapan Thomas Sang pemberi nama. (kaji mbing).

Sepintas cerita saat Bupati melakukan video Call, bahwa di Amerika beliau banyak mendengar tentang sejarah Amerika. Beliau sangat kagum dan respect dengan masyarakat Amerika yang menghargai jasa para pahlawannya yang gugur dalam melawan pemberontak.

Dengan banyaknya sejarah di  Amerika, Beliau menegaskan, ini seperti yang kita lakukan, yaitu merubah stigma tentang PKI, bahwa Madiun itu bukan embrio PKI, tapi Madiun adalah sebagai pusat aksi atau kekacauan yg ditimbulkan PKI. Masyarakat Kabupaten Madiun tidak setuju dengan adanya aksi itu. Bukti ini ada dalam sejarah, masyarakatlah yang melawan pemberontak PKI, dan itu terbukti bahwa di Kabupaten Madiun terdapat Monumen Pejuang Polri di Kandangan Kecamatan Kare dan Monumen Kresek di Kecamatan Wungu, dan yang kita bangun baru-baru ini adalah Tugu Genie Pelajar (TGP). “ Semua ini dikandung maksud, bahwa kita harus selalu ingat pada sejarah. “Jasmerah” (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah),” tegas Bupati saat video call yang menjelaskan tentang latar belakang tulisan yang selama ini dirinya tulis, di sela-sela kesibukan Beliau di Amerika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 3 =