Galadiner Peringatan HKG XXV-2018 Tingkat Jawa Timur

Kamis, 12-7-2018 Bupati Madiun bersama Ibu Bupati dan wakil Bupati bersama ibu menghadiri acara galadiner HKG XXV-2018 Tingkat Jawa Timur di hotel aston madiun.

Acara HKG XXV-2018 ini di hadiri oleh Plt BKKBN Pusat Dr. Sigit Priohutomo, M.PH, Inspektur Utama BKKBN Pusat Drs. Agus Sukiswo,Ak, MM, Kepala Perwakilan BKKBN Prov Jatim, H. Yenrizal Makmur S.p, MM, Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi, Dr. Dwi Listyawardani, Ir, M.Sc, Bupati se-jawa timur atau yang mewakili dan kepala dinas BKKBN se – jawa timur atau yang mewakili.

Pada acara Plt berkesempatan memberikan sambutan, beliau mengatakan Peringatan HARGANAS harus dirayakan oleh semua unsur. Kita harus bisa mempertahankan line circle dari kehidupan kita dari lahir / balita. Untuk itu kita ada program bina keluarga balita. Dan yang harus mengurusi bukan
hanya dari BKKBN saja melainkan seluruh sektor untuk bisa menjalankan peran menjadi Desa stunting (Desa yang bisa mengurusi keterlambatan dalam pertumbuhan anak). 11 Kabupaten yg ada di Jawa Timur harus bisa menjadi kampung KB. Utamanya adalah kegiatan lintas sektoral, jadi semua urusan layanan masyarakat. Pemerintah harus terjun ke desa tersebut menjadi satu, bukan hanya KB dan Kesehatan tetapi seluruh Dinas di Pemerintahan BKKBN bertugas mempersatukan program-program tersebut agar berjalan sebagaimana mestinya di semua desa. Agar kualitas anak2 kita dimasa depan menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Bupati Madiun mengatakan, bahwa Awal dari sebuah komunitas yg besar dimulai dari keluarga yg baik. Jika keluarga baik, maka desa juga akan baik, kecamatan akan baik. Dan di kab. Madiun ini termasuk dalam inovasi program. Tahun 2016 kita sudah mulai mencanangkan kampung KB, di tahun 2017 ada 14 kecamatan yg masing-masing kecamatan sudah memiliki 1 kampung KB. Karena ini merupakan suatu kegiatan yg terfokus, lintas sektor dan terintegrasi untuk peningkatan kesejahteraan. Tantangan yg kita hadapi di Era IT memang cukup besar, namun harus ttp kita hadapi. Diantaranya dg melakukan berbagai upaya meliputi sosialisasi-sosialisasi keluarga kecil bahagia, keluarga sejahtera. Karena kalah tidak kita upayakan sedemikian rupa, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan ada artinya jika semua ini tidak bisa berjalan dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − eleven =