Serangan hewan pengerat kembali menyerang puluhan hektare (ha) sawah. Dampak dari hama ini dapat mengurangi hasil panen padi warga. Grebekan hama tikus ini dilaksanakan karena banyaknya laporan warga sehingga pada hari ini dilaksanakan di beberapa titik penggrebekan sarang-sarang tikus dengan cara pengemposan sarangnya dengan belerang.
Bupati Madiun Menghimbau agar penggerebekan tikus ini dilakukan bersama-sama maka akan cepat tuntas berbeda apabila dilakukan sendiri, itu masih ada yang tidak keluar dari sarangnya, terangnya.
Dampaknya apabila usia tanamnya 40 hari itu sulit penanganannya. Sehingga lebih dimaksimalkan grobyokan tikus dengan cara tidak memakai bahan kimia yang berbahanya, karena akan mengurangi kualitas padi nanti saat panen.
Menurut ketua Ketua PPL, berharap kelompok tani selalu rutin menjalankan gerakan gropyoan. Sebenarnya petani sudah melaksankan gropyokan, namun itu dilakukan sendiri sehingga pembasmiannya tidak maksimal. Ketua PPL juga melaporkan bahwa Kegiatan ini mendapat dukungan sarana pengendalian dari dinas pertanian yaitu umpan beracun 80kg yang sudah dibagi rata ke 5 kelompok tani. Pengemposan belerang bantuan dari dinas 150kg, 8karton mercon, dan bantuan pengemposan pinjaman dari dinas 10 unit.
Setelah melakukan pembasmian disalah salah satu titik lahan pertanian warga Bupati bersama warga melakukan sarasehan. Dalam sarasehan beliau menekankan, setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah ini diharapkan para petani bersama-sama melakukan pembasmian hama tikus. Jangan hanya yang punya lahan saja yang melakukan pembasmian dilahannya sendiri, namun semuanya harus ikut membantu. Jadi seluruh kelompok tani harus bersama-sama membasmi meskipun itu bukan lahan miliknya. Lainnya itu, setiap kelompok tani harus memiliki kas, kas itu nanti bisa digunakan untuk pembelian bahan baku pertanian baik itu pupuk maupun bahan pembasmi hama, selain itu juga dapat digunakan untuk pertemuan, seperti ini contohnya kumpul bersama membahas masalah pertanian, sehingga kedepan dapat mandiri.
