Larung Sesaji Waduk Bening Saradan

Wujud Syukur Hasil Tangkapan, Warga Madiun Larung Sesaji di Waduk Bening. Dalam larung sesaji ini ada dua gunungan besar yakni ikan, bawang merah serta sebuah replika ikan diarak sepanjang dua kilo meter dari pintu utama masuk waduk menuju panggung utama.

Ribuan warga Madiun memadati pinggiran lokasi Waduk Bening dan menggelar ritual Larung sesaji. Acara yang digelar bertepatan di bulan Muharam atau suro itu sebagai wujud syukur atas hasil alam yang melimpah.

Gunungan ikan setinggi sekitar dua meter, kata Raymond, melambangkan hasil alam dan gunungan bawang merah lambang hasil pertanian kabupaten Nganjuk yang air pengairan berasal dari waduk bening. Acara larung sesaji bogo mulyo, Lanjut Raymond, merupakan wujud syukur yang digelar dalam rangkaian sepasar ing waduk bening (lima hari di waduk bening).

Sementara itu Bupati Madiun, H Ahmad Dawami, dalam sambutannya menyampaikan, masyarakat harus menjaga alam termasuk hasil waduk untuk tidak merusak. Pihaknya juga melarang pengunjung untuk melakukan penangkapan ikan dengan cara pemakaian obat.

“Mohon tidak ada yang mengobat waduk untuk menangkap ikan. Kalau diobat ikannya mati semua. Karena kalau ada yang mengobat waduk berarti belum sejahtera, tapi tidak boleh orang Madiun,” ujar Bupati Madiun.

Bupati Madiun, berharap lokasi wisata waduk bening akan menjadi sasaran wisatawan untuk menikmati keindahan alamnya. “Tahun depan insyaallah oleh Jasa Tirta akan dibuatkan event yang lebih meriah menghadirkan artis ibukota,’ tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × four =