Pemerintah Kabupaten Madiun menerima 18 pengungsi dari Wamena, Provinsi Papua

Pemerintah Kabupaten Madiun menerima 18 pengungsi dari Wamena, Provinsi Papua, dengan memfasilitasi penjemputan dari Bandara Juanda, Sidoarjo dan abdul rahman saleh, malang menuju Madiun pada Rabu (9/10) malam.

Para pengungsi dijemput oleh tim gabungan dari dinas sosial, BPBD, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. Menurut keterangan dari dinsos, 18 orang pengungsi tersebut 10 orang tidak pulang ke madiun, tapi ke rumah saudara di sidoarjo dan 8 orang pulang ke madiun, semuanya di fasilitisasi oleh pemkab madiun.

Delapan orang ini tiba di Pendopo Muda Graha Madiun sekitar pukul 22.30 WIB. Adapun, delapan pengungsi tersebut terdiri dari tujuh warga asal Kabupaten Madiun dan satu orang asal Ponorogo.

8 orang pengungsi tersebut diterima Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, menurut keterangan beliau mengatakan, bahwa 18 orang yang di jemput di bandara itu, mereka memang menginginkan pulang kampung dulu. Kami hanya memfasilitasi karena mereka ini warga Kabupaten Madiun.

Bupati menambahkan, selain memfasilitsi kepulangan pengungsi Wamena asal Kabupaten Madiun, pihaknya juga akan memberikan pendampingan agar kejadian kerusuhan di Wamena tidak menimbulkan trauma warganya.

“Selain itu, Pemkkab Madiun juga akan menjamin empat pengungsi yang berusia anak sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikannya di Madiun,” katanya.

Sementara, salah satu pegungsi Wamena asal Kabupaten Madiun, Dwi Yanuriyanti mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Madiun karena bisa pulang ke kampung halaman dengan selamat.

“Senang sekali bisa sampai di Madiun dengan selamat. Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Madiun. Yang penting kami sudah meninggalkan Wamena sementara. Supaya, anak-anak yang sekolah tidak mengalami trauma,” kata Dwi.

Dwi mengatakan ia bersyukur bisa pulang kampung ke Kabupaten Madiun dengan selamat. Ia berencana meninggalkan anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan di Madiun, sedangkan ia akan kembali ke Wamena untuk bekerja setelah kondisi di sana aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − 5 =