Bupati: Protokol Kesehatan adalah Kebutuhan


Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, yakin seluruh masyarakat sudah tahu mengenai protokol kesehatan yaitu, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak. Namun ironisnya masih ada masyarakat yang “ngeyel”, sehingga merubah pola pikir masyarakat bahwa melaksanakan protokol kesehatan merupakan perintah. Nyatanya, protokol kesehatan sudah semestinya tapi menjadi kebutuhan masyarakat dalam rangka memutus penularan Covid – 19. “Kalau protokol kesehatan dimaknai sebagai perintah, maka kita akan capek. Makanya menjadi penting kalau kita mampu merubah pola pikir masyarakat bahwa protokol kesehatan adalah sebuah kebutuhan,” ungkap Bupati.


Bupati mengingatkan, penyakit ini bukan adu kuat sehingga harus diserahkan kepada ahlinya. Harus ada pemahaman yang sama, virus ini juga bisa menyerang sekalipun orang yang imunnya baik, yakni akan menjadi OTG (Orang Tanpa Gejala), imunnya kurang baik akan ada gejala klinis sehingga lebih mudah diketahui. Dirinya bahkan memaparkan masuknya virus Korona yaitu melalui mulut, hidung, dan mata menuju tenggorokan. Kalau imunnya kuat tidak akan terjadi radang, kalau lemah akan mengalami radang tenggorokan sebelum akhirnya virus masuk paru-paru kemudian mereplikasi diri dan paru-paru dipenuhi virus corona. Kalau batuk dan bicara bisa mengeluarkan virus, dan untuk menekan lompatan maka harus pakai masker. “Kalau batuk, bersin dan bicara didekat kipas angin virusnya bisa menyebar,” tambahnya.

Maka itu, Bupati mengajak semua lapisan masyarakat menaati protokol kesehatan dan merubah pola pikir bahwa mematuhi protokol kesehatan sebuah kebutuhan dan bukan perintah. Akhirnya Bupati mencanangkan Kampung Tangguh Semeru di Kabupaten Madiun sehingga desa-desa yang lain sudah dapat melaksanakan program unggulan dari Pemprov Jatim tersebut. (don – nang /foto: doni – humas)