BUPATI: PTM SILAKAN DILAKUKAN SEPANJANG KESIAPAN LEMBAGANYA JUGA SUDAH SIAP

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami menjelaskan, mengenai kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Madiun sudah dilakukan sebelum PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Kalaupun ada yang menunda-nunda, itu karena situasi pandemi yang masih fluktuatif. Ditanya ada wacana dari Dinas Pendidikan bahwa PTM dilakukan pada awal Mei, Bupati tidak mempermasalahan hal itu sepanjang kesiapan lembaganya seperti untuk menjaga diri guru dan muridnya sudah siap, maka PTM bisa dilaksanakan.

“Kalau semua sudah siap, ya silakan dilaksanakan. Namun dengan pembatasan, misalnya ruang kelas diisi 50 persen. Makanya hari ini kita lakukan sosilalisasi untuk menyatukan persepsi,” ujar Bupati saat ditemui pers seusai membuka sosialisasi PTM di Ruang Praja Mukti, Kamis (22/4) yang dihadiri Wabup. H. Hari Wuryanto dan diikuti secara virtual oleh guru TK, SD dan SMP, camat dan kepala desa se-Kabupaten Madiun.

Terkait PTM ini, Bupati minta tingkat komunikasi tidak hanya dilingkup pendidikan saja, namun semua pihak turut bertanggung jawab untuk mematuhi protokol kesehatan. “Saya minta bapak ibu guru setelah PKM dilakukan, pertama kali yang disampaikan adalah edukasi agar anak didik terus mematuhi protokol kesehatan. Bapak ibu guru memiliki kewajiban dan tidak boleh lelah,” pesan Bupati seraya minta seluruh insan pendidik dan semua yang didalamnya jaga diri dan keluarga harus benar-benar diimplementasikan.

Hal ini bagi Bupati menjadi sangat penting. Karena kaitannya dengan generasi. “Kita bisa dibayangkan kalau dalam 5 atau bahkan 10 tahun pandemi ini belum berakhir, bisa dikatakan anak didik ini ‘angkatan corona’, pinternya dapat tapi mengenai karakternya tidak dapat karena tidak ada tatap muka,” ungkap Bupati.

Dalam sosialisasi ini menghadirkan 2 narasumber yang menyampaikan materinya secara virtual, yakni Yuanita M. Negal dari UNICEF dan dr. Rony Tamba dari Ikatan Dokter Indonesia.