DULU ORANG TUA KITA BERHASIL TUMPAS PKI, KINI GILIRAN KITA KALAHKAN COVID – 19

Seperti tahun-tahun lalu, Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Madiun dilaksanakan di Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kec. Wungu Kab. Madiun atau masyarakat lebih mengenalnya Monumen Kresek. Selaku inspektur upacara ialahBupati H. Ahmad Dawami dan dihadiri Wakil Bupati H. Hari Wuryanto, serta Ketua dan Wakil Ketua TP PKK, Forkompimda dengan peserta upacara dari TNI/Polri, ASN dan Satpol PP.

Seusai upacara, Bupati dan Wakil Bupati Madiun didampingi istri dan Forkopimda menuju monumen. Di sini, selain dibangun patung keganasan PKI, ada juga relief yang menggambarkan kekejaman partai terlarang itu, berikut penumpasan PKI oleh Pasukan Siliwangi. Monumen Kresek ini sekaligus untuk mengingatkan anak cucu akan kekejaman PKI yang berniat mengkhianati Pancasila, UUD 1945 dan merongrong kewibawaan NKRI.


Kepada wartawan, Bupati menceritakan kebiadapan PKI yang membantai para tokoh agama dan masyarakat, bahkan saat berjuang menumpas PKI cukup banyak masyarakat Madiun gugur. “Sejarah ini jangan diotak-atik. Dulu orang tua kita bertaruh nyawa berjuang menumpas PKI, kini saat pandemi COVID – 19 mengancam negara kita, maka kita sebagai generasi muda dituntut untuk berjuang mengalahkan COVID – 19 dengan mematuhi protokol kesehatan,” ajak Bupati Madiun.

Bupati kembali menegaskan, bahwa gembong PKI bukanlah orang asli Madiun. Justru masyarakat Madiun yang menjadi korban dan memberontak kekejaman PKI. Meski tiap tahun upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan di Monumen Kresek, namun Bupati dan Wakil Bupati tetap penuh seksama melihat relief yang menggambarkan kekejaman PKI. Upacara yang diprakarsai oleh Badan Kesbangpoldagri ini menerapkan protokol kesehatan ketat. Rencananya besok (Jumat, 2/10) Bupati dan Wakil Bupati akan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.