Gelar Dialog Stunting, Menko PMK Apresiasi Kerja Keras Pemkab Madiun Tekan Stunting

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Di Kabupaten Madiun sendiri prevalensi stunting berada di angka 15,9 persen, sehinggga setidaknya kurang 1,9 persen lagi untuk memenuhi target yang ditentukan.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami dalam Dialog Stunting yang turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Pendopo Kantor Kecamatan Mejayan, Jumat (11/3).

Meskipun sudah mendekati target yang telah ditentukan, Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun, mengatakan agar semua unsur terlibat dalam pengentasan stunting. Bupati menyebutkan setiap OPD memiliki tugas dan perannya masing-masing sesuai dengan fungsinya.

“Kita memang kurang sedikit untuk mencapai target 14 persen, namun semua unsur harus terus sinergi dan juga partisipatoris masyarakat juga dibutuhkan,” kata Bupati Madiun

Dalam dialog tersebut, Muhadjir mengatakan stunting memiliki efek yang besar tidak hanya pada pertumbuhan fisik namun juga perkembangan otak. Dirinya turut mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Madiun yang terus berupaya menekan angka stunting dengan kekompakan semua unsur. ” Kita perlu siapkan untuk mencetak generasi emas yang ditargetkan tahun 2045,” katanya.

Langkah-langkah untuk memerangi stunting terdapat dalam Perpres 72 Tahun 2021 di antaranya adalah melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu dan bayi sejak 1000 hari awal kehidupan, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak serta memenuhi kebersihan. Demikian pula halnya dengan keberadaan jamban yang terawat kebersihannya menjadi kelayakan kesehatan.

“Prevelensi secara nasional sekarang 24,6 persen. Dua tahun terakhir rata rata mengalami penurunan 1,7 persen, Presiden Jokowi memiliki target pertahun turun 3 persen” tambahnya

Para pendamping desa, kader-kader PKK , serta bidan bisa diikutsertakan dalam penanganan stunting sejak hulu hingga hilir. Di hulu bisa dilakukan pendampingan calon pengantin kemudian sosialiasi terkait reproduksi, makanan bergizi hingga kemudian dihilir bisa dilakukan pendampingan.

Dirinya menyebut para calon pengantin harus disiapkan setidaknya tiga hal. Ketiganya tersebut adalah mengenai kesehatan reproduksi calon pengantin, memiliki kemampuan bertanggung jawab secara ekonomi, serta memiliki kesehatan keluarga seperti sanitasi lingkungan.