Pemkab Madiun Melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) kembali menggelar kegiatan BREM “Ngobrol Bareng Ekonomi Kreatif” sebagai bagian dari prioritas pengembangan ekonomi kreatif di desa. Kegiatan ini sudah ketiga kalinya di gelar dalam rangkaian acara yang bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Madiun. Yang kali ini dilaksanakan di lapangan Desa Muneng Kecamatan Pilangkenceng, Rabu Malam, (28/08/2024).
Kepala Disparpora Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memetakan potensi ekonomi kreatif di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun. “Kami ingin mengetahui potensi pelaku ekonomi kreatif di tiap kecamatan. Harapannya, dari pendataan dan event yang ditampilkan, kami dapat melakukan pemetaan yang lebih mendalam. Salah satu langkah eksekusi yang akan dilakukan adalah melalui pelatihan yang difasilitasi oleh dinas terkait,” ujarnya.
Anang juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan berbagai stakeholder akan menjadi kunci dalam pengembangan ekonomi kreatif ini. “Misalnya, dalam hal pengembangan UMKM, sebelum berbicara tentang hak paten dan sebagainya, Dinas Perdagangan akan memberikan intervensi. Begitu juga dengan Dinas Tenaga Kerja dan DPMPTSP yang akan berperan sesuai bidangnya. Tujuan akhirnya adalah menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian di Kabupaten Madiun,” jelasnya.
Kegiatan BREM di Moneng ini menghadirkan banyak stand seperti stand fotografi, stand kuliner, stand seni pertunjukan, stand Fashion, stand kriya, stand musik, dan stand OPD Pelayanan yang di kemas dengan konsep Jadul, masyarakat juga di sajikan hiburan Tari tarian dan Campursari. Selain di warnai berbagai stand juga diadakan Talk show yang menghadirkan Narasumber dari Disparpora Kabupaten Madiun, YouTuber Pak Ndul, dan Kepala Desa serta Ketua TP PKK Desa Muneng. Rencananya Disparpora akan melanjutkan kegiatan serupa di wilayah Kebonsari. Di sana, kegiatan “Ngobrol Ekonomi Kreatif” akan dikolaborasikan dengan Festival Manco yang menjadi acara tahunan di Kebonsari. “Event ini idealnya akan diadakan di 15 kecamatan, namun karena situasi Pilkada, kami memilih zonasi. Harapannya, tahun depan setiap kecamatan memiliki brand event tematik yang berfokus pada pengembangan ekonomi kreatif,” tambah Anang.
Sementara itu, Kepala Desa Moneng, Agus Budi Harjo, menyambut baik kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa event seperti ini sangat positif untuk mendorong masyarakat Desa Moneng maju dan berani meninggalkan keterpurukan ekonomi, baik di sektor konvensional maupun ekonomi kreatif.
“Di Desa Moneng sudah ada pelaku ekonomi kreatif, seperti Youtuber Pak Ndul yang sudah lama berkecimpung di dunia digital. Selain itu, ibu-ibu PKK di desa kami juga berhasil menciptakan produk kreatif baru, seperti bola-bola umbi yang laris manis,” kata Agus Budi Harjo.
Agus juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif di desanya dengan menyusun kelompok-kelompok kerja yang akan didukung dengan dana desa dan PAD Desa. “Saya telah meminta masyarakat untuk merencanakan inisiatif kreatif, dan kami siap mendukung dengan anggaran yang ada,” pungkasnya.
Disparpora Kabupaten Madiun sendiri sudah merencanakan akhir dari pengembangan ekonomi kreatif ini yakni wisata dan pemasaran, dengan 15 kecamatan sebagai pusat dari berbagai event tematik yang mencakup produk, kuliner, kriya, dan musik, yang Outputnya adalah kalender event tahun depan yang akan disusun per bulan, dimulai dari Januari hingga Desember.