LEPAS CALON JEMAAH HAJI, BUPATI PESAN AGAR JEMAAH TETAP SEMANGAT DAN MENJADI HAJI MABRUR

Pagi ini (Senin, 29/5) kawasan Pendopo Ronggo Djoemeno sangat berbeda jika dibanding hari-hari biasanya. Nampak ribuan orang memenuhi halaman pendopo, dan 12 bus berjajar rapi di halaman, karena hari ini 440 calon jemaah haji asal Kabupaten Madiun dilepas oleh Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami untuk selanjutnya menuju tanah suci Mekah untuk menunaikan rukum Islam ke lima.

Calon jemaah haji Kabupaten Madiun berangkat melalui embarkasi Surabaya kloter (kelompok terbang) 15. Sebelum menuju bus, terlihat ribuan calon jemaah haji bersalaman dengan Bupati Madiun yang didampingi Wakil Bupati, H. Hari Wuryanto dan istri, serta unsur Forkopimda.

Mereka juga bersalaman dengan keluarga yang mengantar. Tak sedikit diantara mereka meneteskan air mata haru bercampur bahagia karena tidak semua umat Islam berkesempatan menjadi ‘Tamu Allah’.

Bupati berpesan kepada calon jemaah haji agar tetap semangat, dan harus gembira karena tidak semua terpanggil untuk menunaikan haji. Untuk itu, Bupati yang diakrab disapa Kaji Mbing minta agar calon jemaah haji menggunakan kesempatan dan waktunya untuk ibadah dengan gembira.

“Saya pesan kepada Jemaah haji minumnya tidak boleh telat. Setiap setengah jam harus minum walau hanya seteguk air, dan jangan minum yang dingin, usahakan air hangat. Semoga mereka (calon jemaah haji) pulang menjadi haji mabrur dan menyebarkan kebaikan ditengah masyarakat, dan mereka semua bisa kembali ke tanah air,” ujar Bupati Madiun.

Menurut Bupati, calon Jemaah haji ini sebagian besar lansia, sehingga persiapan dari sisi pendamping bahkan tim kesehatan yang ikut rombongan calon jemaah haji juga harus jaga kesehatan dan obat-obatan semua dipersiapkan. “Segala ikhtiar sudah kita lakukan, kita doakan semoga semua lancar,” harapan Bupati.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Madiun menambahkan total calon Jemaah haji Kab. Madiun tahun ini 440, kurang lebih 42% berusia di atas 65 tahun. Tema tahun ini untuk Kemenag adalah ramah lansia, dimana ada 13 skema, seperti petugas haji, penentuan kloter, manasik haji sampai kepulangannya diprioritaskan untuk lansia, dan semua sudah disiapkan termasuk tim kesehatan sudah dibekali semua.