MUSIM PENGHUJAN TIBA, WASPADAI SISTEM SALURAN IRIGASI YANG KURANG BAIK

Sikap tidak respek terhadap lingkungan dapat menyebabkan genangan air secara tiba-tiba. Daerah hulu yang seharusnya sebagai pembendung utama saat musim hujan, menjadi tidak maksimal karena konservasi alamnya tidak terawat.

Salah satu penyebab banjir ialah sistem irigasi dan drainase yang kurang baik. Ketika hujan, saluran irigasi tidak dapat menampung air yang dapat menyebabkan banjir di sekitar lahan permukiman dan pertanian. Begitu pula jika drainase kurang baik, ketinggian air genangan akan meningkat akibat tidak adanya saluran pembuangan yang mampu mengurangi genangan dengan cepat.

Agar tidak ada luapan air yang berlebihan, perlu melakukan antisipasi banjir di musim hujan. Bila saluran irigasi dalam keadaan baik, dengan sendirinya aliran air akan lancer. Alhasil, air tersebut tidak meluap sehingga membanjiri sawah para petani yang menyebabkan kerugian. Pasokan air pun bisa terjaga dan terkontrol stabilitasnya hingga mengaliri sawah para petani dengan baik.

Kejadian ini tentunya patut diwaspadai. Saat melihat kondisi di lapangan, ternyata masih banyak warga yang tidak memperhatikan saluran irigasi. Bupati Madiun H. Ahmad Dawami menghimbau agar para petani menormalisasi saluran irigasi persawahan. Banyak dijumpai yang semestinya saluran irigasi berukuran 1,5 meter, kini hanya 0,5 meter. Ketinggian ini tentunya tidak bisa menampung debit air yang cepat saat musim hujan.

Tidak hanya itu, banyak proyek pengerjaan saluran irigasi menjadi tertunda karena dampak dari refokusing anggaran untuk penanganan pandemi. Misalnya di Desa Banjarsari Kecamatan Madiun, pemukimannya tergenang karena luapan air sungai sebab saluran irigasinya masih dalam proses renovasi.

Bencana memang tidak terencana namun kita patut mengantisipasinya. Kerja bakti massal sudah dilakukan, namun masih kurang masif dilakukan oleh masyarakat. Banyak sampah dan bamboo serumpun yang menjadi penghalang aliran sungai, sehingga berdampak pada aliran air yang tidak maksimal dan mengakibatkan luapan di permukiman maupun persawahan.