Pastikan Kesehatan Hewan Ternak dari PMK, Pemkab Madiun bersama Polres Madiun Kunjungi Kelompok Ternak Nedyo Rahayu

 

Untuk memastikan tidak adanya Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada hewan ternak sapi, Pemerintah Kabupaten Madiun bersama Polres Madiun melakukan pengecekan kesehatan ternak sapi perah di kelompok peternak sapi perah Nedyo Rahayu Desa Kresek Kecamatan Wungu, Jum’at (13/5).

 

Kabid Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun Bagus Sri Yulianta mengatakan, untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya PMK pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Madiun, DKPP Kabupaten Madiun telah melakukan pengecekan kesehatan hewan ternak di beberapa titik lokasi ternak sapi potong. Hal ini dilakukan karena apabila sapi perah sakit akan mengalami kerugian yang sangat tinggi, sepeti menurunya produksi susu hampir 50% dan dagingnya bisa turun hingga 15%.

 

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan selama ini,di Kabupaten Madiun belum ada temuan atau laporan tentang adanya ternak yang terkonfirmasi positif PMK. Untuk mengantisipasi hewan ternak agar tidak terpapar PMK, DKPP Kabupaten Madiun, sejak dikeluarkannya rilis dari Pemprov Jawa Timur tentang adanya PMK pada 5 Mei 2022, langsung menindaklanjutinya bersama seluruh petugas peternakan yang ada di kecamatan untuk memberikan informasi langsung ke kelompok atau peternak. “Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit pada hewan ternak  yang disebabkan oleh  Virus Picornaviridae, Aphtovirus. Dan biasanya ternak yang terpapar virus tersebut akan mengalami gejala seperti , demam/suhu sampai 39 derajat, kaki pincang, ada luka di teracak kaki,  hipersalivasi  / air liur berlebihan dan adanya  luka di mulut atau rongga mulut” jelasnya.

 

Selain mendatangi peternak, DKPP Kabupaten Madiun juga sudah melakukan pengecekan di pasar hewan Desa Bajulan Kecamatan Saradan untuk melihat lalu lintas ternak. Karena pasar hewan juga mempunyai resiko yang sangat tinggi karena ternak datang dari berbagai lokasi. Dan dari pengecekan tersebut juga belum ditemukan adanya gejala PMK.

 

Kepada peternak ataupun kelompok peternak, Bagus menghimbau apabila menemui gejala seperti yang disampaikan diatas untuk segera melapor ke petugas atau dokter hewan terdekat. “Apabila diketahui adanya gejala yang mengarah ke PMK, maka DKPP Kabupaten Madiun akan melapor ke posko provinsi Jawa Timur, dan selanjutnya tim akan turun melakukan survey dan pengambilan sample dan mendiagnosa” pungkasnya.

 

Iptu. Jumadi, Kasi Humas Polres Madiun mengatakan, bahwa virus PMK sangat cepat perkembangannya. Untuk mencegah kerugian pada peternak akibat virus PMK, pihak kepolisian segara turun kelapangan sehingga masyarakat peternak bisa terhindar dari virus PKM itu sendiri. “Jadi bagaimana caranya yang jelas kita berupaya untuk menyelamatkan warga masyarakat agar terak ternaknya bisa selamat” katanya.

 

Untuk mengantispasi warga/peternak mengalami kerugian , maka sedini mungkin mereka mengetahui   ciri cirri virus PMK. Ia berharap kepada peternak selalu waspada dengan kondisi ternaknya setiap hari sehingga sedini mungkin peternak tahu apakah ternaknya mengalami gejala atau tidak. Yang terpenting kita do’akan semoga  wilayah kabupaten madiun terbebas dari virus PMK.

 

Kuswanto, ketua kelompok peternak sapi perah Nedyo Rahayu  mengucapkan terimakasih kepada DKPP Kabupaten Madiun dan juga Polres Madiun yang sudah berkenan mengecek kesehatan ternaknya terkait dengan penyakit PMK, ia berharap semoga ternaknya tehindari dari peyekit PMK. Ia menuturkan, bahwa petenak dilingkungannya belum banyak tahu tentang PMK. Namun demikian Kuswanto akan terus berupaya mensosialisasikan kepada anggotanya agar selalu  menjaga kesehatan ternaknya dengan menjaga kebersihan kandang dan memberikan makanan yang cukup serta memberikan nutrisi yang baik pada teraknya agar tidak terpapar PMK.