Pemkab Madiun Gelar Bimtek Pl-KUMKM Enumerator Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT)  

Dalam rangka mempercepat proses pembangunan Basis Data Tunggal KUMKM yang lengkap mulai daerah sampai pusat, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun menyelenggarakan Bimbingan Teknis PL – Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) di Ruang Rapat Hotel Setia Budi, Rabu (13/4).

 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UM Kabupaten Madiun Indra Setyawan melaporkan, bahwa kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 82 orang dari 15 kecamatan se Kabupaten Madiun. Mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19, kegiatan dilaksanakan selama 2 hari. Banyaknya peserta yang mengikuti Bimtek kali ini karena adanya kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu sebanyak 41 ribu KUMKM dari 15 Kecamatan dalam jangka waktu 1 tahun.

 

Untuk mencapai target, Pemerintah Kabupaten Madiun menunjuk orang yang menguasai Teknologi Informasi sebagai operator untuk mengoperasikan alat komunikasi yang memadai. “Target yang ditetapkan tahun ini sebanyak 41 ribu di 15 kecamatan. Kriteria sesuai ketentuan tentunya mereka punya IT karena data harus terdata secara cepat dan minimal bisa mengoperasikan satu alat komunikai yang mendukung untuk itu” katanya.

Indra berharap agar pelaku UMKM bisa menyikapi program SIDT dengan proaktif agar UMKM bisa lebih berkembang dan bisa mendukung secara umum pertumbuhan ekonomi, apalagi sekarang ada program nasional Bangga Buatan Indonesai melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Harapannya, pelaku UM bisa mengikuti pengadaan barang dan jasa.

 

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Madiun Suyadi menjelaskan, bahwa penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) mempunyai banyak keuntungan antara lain untuk membantu database KUMKM sekaligus dapat dengan mudah mengetahui kondisi KUMKM di Kabupaten Madiun. Dengan adanya database tersebut kita dapat dengan mudah menyusun profil koperasi dan UMKM karena adanya satu data yang bersinergi baik di daerah Kabupaten/Kota/Provinsi maupun pusat. “Data yang akan dibangun tersebut nanti akan mengetehui banyak keberadaan baik kondisi koperasi maupun UMKM di Kabupaten Madiun”, katanya.