PERUBAHAN APBD KABUPATEN MADIUN TA 2020 MENGALAMI PENURUNAN


Bertempat di ruang rapat DPRD, Jumat (4/9) berlangsung rapat paripurna membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan APBD Kabupaten Madiun TA 2020 dengan agenda penyampaian nota keuangan oleh Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami.
Rapat ke-1 peripurna ke-13 ini dibuka oleh Ketua DPRD, Fery Sudarsono, dihadiri 40 anggota dewan dari total 45 anggota. Dari ekskutif, selain Bupati juga hadir Wakil Bupati Hari Wuryanto, Sekda Tontro Pahlawanto dan pimpinan OPD.

Dijelaskan Bupati, pendapatan mengalami penurunan sebesar Rp. 181.869.697.254,18 dari semula direncanakan sebesar Rp. 1.912.892.978.077,18 menjadi sebesar Rp. 1.731.023.280.823,-. Pendapatan daerah mengalami penurunan berasal dari akumulasi PAD sebesar Rp. 9.409.302.336,18. Akumulasi penerimaan dana perimbangan Rp. 143.349.64.000,- dan akumulasi penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp. 29.112.330.918,-.


PAD yang semula direncanakan Rp. 219.449.851.124,18 mengalami penurunan sebesar Rp. 9.408.302.336,18 menjadi sebesar Rp. 210.041.548.788,-. Dana perimbangan yang semula direncanakan Rp 1.290.525.673.000,- mengalami penurunan Rp. 143.349.064.000,- menjadi sebesar Rp. 1.147.176.609.000,-. Lain-lain pendapatan daerah yang sah semula direncanakan Rp. 402.917.453.953,- juga mengalami penurunan Rp. 29.112.330.918 menjadi sebesar Rp. 373.805.123.035,-.

Belanja daerah, lanjut Bupati, dapat dijelaskan sebagai berikut, belanja daerah mengalami penurunan Rp. 89.125.334.429,91 dari sebelum perubahan sebesar Rp. 1.981.478.483.890,97 menjadi sebesar Rp. 1.892.353.149.461,06. Adapun gambaran yang lebih rinci mengenai belanja daerah sebagai berikut, anggaran belanja tidak langsung sebelum perubahan Rp. 1.206.370.627.095,23. Sesudah perubahan menjadi Rp. 1.186.460.131.635,55 atau berkurang Rp. 19.910.495.459,68. Anggaran belanja langsung sebelum perubahan Rp. 775.107.856.795,74, sesudah perubahan menjadi Rp. 705.893.017.825,51 atau berkurang sebesar Rp. 69.214.838.970,23.

Dalam pidatonya ini, Bupati juga menjelaskan secara rinci nominal anggaran belanja tidak langsung maupun belanja langsung yang juga mengalami perubahan. Penurunan Perubahan APBD ini dipengaruhi banyak faktor, salah satu yang mendasar akibat adanya revocusing kegiatan, realokasi anggaran serta pengadaan barang jasa dalam rangka percepatan penanganan covid – 19 sebagaimana tertuang dalam Inpres No. 4 tahun 2020. Kemudian rapat ditutup oleh Ketua DPRD Kabupaten Madiun.