Sarasehan dalam rangka BST Desa Bongsopotro Kec. Saradan

Bertempat di Desa Bongsopotro Kecamatan Saradan terlaksana sarasehan dalam rangka (Bhakti Sosial Terpadu) BST, selasa, 30/7/2019. Kehadirian Bupati Madiun beserta rombongan di sambut meriah oleh masyarakat desa Bongsopotro, selain juga disuguhi beberapa kesenian tarian Kabupaten Madiun.

Kegiatan sarasehan dalam kegiatan BST merupakan ajang silaturahmi Bupati bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Madiun untuk bertemu langsung masyarakat di Kabupaten Madiun. Rangkaian kegiatan sarasehan ini juga dijadikan sebagai penyampaian aspirasi masyarakat kabupaten madiun kepada Pemerintah Kabupaten Madiun.

Mengawali acara sarasehan berkenan kepala desa Bongsopotro memberikan ucapan selamat datang, yang mengatakan suatu kehormatan bagi masyarakat desa Bongsopotro atas kehadiran Bp. Bupati bersama rombongan. Kades juga menyampaikan kondisi geografis desanya, yaitu Desa Bongsopotro yang terdapat 4 dusun 14 RT dengan jumlah penduduk 2332 orang yang mayoritas bermatapencaharian petani. Mengakhiri sambutannya, bahwa masyarakat Desa bongsopotro siap menjalankan visi misi kabupaten madiun, yaitu menuju masyarakat aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak.

Selanjunya, pada sambutan Bupati madiun H. Ahmad dawami mengungkapkan, bahwa BST kali ini merupakan istimewa, karena setelah dalam rangka peringatan hari jadi kabupaten madiun yang ke-451. Dalam peringatan hari jadi kabupaten madiun, alun-alun ibu kota kabupaten madiun yakni di caruban tidak pernah sepi dan selalu dipadati masyarakat kab. Madiun, itu menunjukan kalau caruban sudah benar-benar ibu kota kabupaten madiun.

Lanjutnya, Bupati menyampaikan bahwa kabupaten madiun sepakat dengan kabupaten Madiun Kampung Pesilat, hal ini agar kerukunan dikabupaten madiun tercipta, karena bahwa kerukunan di itu harus diciptakan secara bersama-sama, dan apabila semua sudah berjalan baik, berbicara prestasi pasti akan mudah.

Desa Bongsoproto yang merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah ibu kota kabupaten madiun, itu kedepan kita perluas sampai dengan SMA TGP Saradan, dalam hal ini masyarakat Desa Bongsopotro harus siap dalam menghadapi itu, begitu juga anak-anak desa bongsopotro.

Lanjutnya, Dengan adanya ADD sebesar 20%, diharapkan setiap desa di kabupaten madiun dapat menyelesaikan permasalahan sendiri, sebagai contoh bahwa di desa bongso potro memiliki potensi kripik tempe yang di ekspor ke malaysia, disitu ADD bisa digunakan untuk mengembangkan potensi tersebut.

Selain kampung pesilat kita memiliki kesenkan dongkrek di kabupaten madiun harus kita tingkatkan, jangan sampai nanti di ambil oleh daerah lain, kita lestarikan bersama mungkin dengan cara, di setiap acara harus ada dongkreknya. Akhir kata bupati, mangajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik, karena sampah plastik sulit terurai yang mengakinatkan pencemaran lingkungan maupun banjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twelve − 5 =