SETELAH 3 PEKAN DI AS, BUPATI MADIUN TIBA DI MADIUN MENGAKU BANGGA JADI ORANG INDONESIA

Setelah 3 pekan (31/1 – 24/2) mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) atas undangan Pemerintah Amerika Serikat, akhirnya Senin (24/2) kemarin Bupati Madiun H. Ahmad Dawami kembali ke tanah air. Kedatangan pucuk pimpinan Pemkab. Madiun itu disambut oleh seluruh pimpinan OPD di Pendopo Muda Graha, Madiun.

Setelah melakukan sholat berjamaah, Bupati Madiun menceritakan pengalamanannya saat mengikuti IVLP di Amerika Serikat. Menurutnya yang paling membekas di pikirannya adalah sebagai orang Indonesia apalagi dilahirkan di Madiun, dirinya patut bersyukur dan bangaga menjadi Orang Indonesia. Selama ini banyak orang berpendapat di luar negeri itu hebat, tapi setelah dirinya singgah di beberapa kota di AS, kemudian direnungi ternyata menjadi orang Indonesia lebih enak.

“Untuk itu kita patut bersyukur dilahirkan dan menjadi orang Indonesia apalagi kita lahir di Madiun. Kelihatannya luar negeri itu luar biasa, namun ternyata kita (Indonesia) lebih luar biasa. Tuhan takdikan kita hidup di Indonesia, itu anugerah luar biasa,” ungkapnya.
Sebagai bentuk syukur sekaligus tingginya rasa nasionalisme kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bupati mengajak semua pimpinan OPD sama-sama menyanyikan lagu Indonesia Tanah Air Beta, sebagaimana nadzarnya bahwa sekembalinya di Madiun ingin mengajak seluruh pimpinan OPD menyanyikan lagu bersyair nasionalis dan bangga memiliki tanah air Indonesia tersebut.

Namun demikian, Bupati Madiun mengakui memang di negeri Pamansam itu kaya ilmu pengetahuan. Namun lagi-lagi, dirinya menilai salah jika ada orang Indonesia tidak bersyukur menjadi orang Indonesia. “Orang boleh saja melihat kemewahan di Amerika, namun Indonesia lebih mewah,” tandasnya.

Disamping itu, Bupati Madiun mengaku kalau dirinya tidak banyak waktu selama di AS lantaran begitu padatnya kegiatan. Di Amerika dirinya bertemu dengan doktor, walikota, DPR, Inpektorat, Pengelola Keuangan (bagian pembanyaran – kontroling), namun saat melihat semua itu, sebenarnya orang Indonesia tidak kalah pinter, cuma orang Indonesia kalah disiplin. “Kalau pintar itu bisa dipelajari, namun modal awal terbesar diri kita adalah disiplin,” terang Bupati memotivasi.

“Disana (AS) itu kita dipaksa oleh alam untuk menjadi orang individual, lha gimana gak individual karena cuaca di sana minus 26 derajat. Jadi mau cangkruk (ngobrol) sama tetangga atau teman di luar rumah gak bisa, karena cuaca begitu dingin,”kesan Bupati Madiun seraya menambahkan dari sisi budaya di Indonesia dan di Amerika sudah tentu berbeda, dari cara berbasuh pun berbeda. Intinya, kata Bupati, kita harus bangga menjadi orang Indonesia. (don-nang/foto :don)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen − 10 =