Pemkab Madiun melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyelenggarakan diseminasi hasil audit kasus stunting semester 1 Tahun 2022 di Pendopo Muda Graha, Rabu (30/11/2022). Selain itu, peserta yang hadir juga mendapatkan bekal strategi dari BKKBN perwakilan Provinsi Jatim dalam audit dan intensifikasi pelayanan KB. Kegiatan ini digelar dalam rangka percepatan penurunan stunting, mendorong mitra CSR untuk berperan serta dalam penurunan stunting, dan mendorong semua pemangku kepentingan dan mitra untuk menyelaraskan program dan kegiatan dalam rangka penurunan stunting.
“Secara global kita samakan persepsi dari semuannya, baik pemerintah, perusahaan dan BUMN menjadi satu tim untuk menyelesaikan masalah stunting,” jelas Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami. Hingga saat ini, prevalensi stunting di Kabupaten Madiun sudah berada di angka 13,43 %, artinya di bawah target tahun 2024 yaitu 14%. Rencananya, akabupaten Madiun akan kejar terget 1 digit.
Untuk percepatan penurunan stunting Bupati Madiun juga akan mengeluarkan kebijakan baru, di mana setiap siswa di setiap jenjang sekolah utamanya anak perempuan setiap hari Jumat wajib membawa bekal makanan sehat ke sekolah dan harus ada sayur untuk memenuhi asupan gizinya. Selian Gemar Makan Sayur, nantinya juga ada gerakan shodakoh stunting, karena stunting tidak bisa dipaksakan oleh pemerintah saja. “Ini hanya soal mindset, kalau sudah menjadi gerakan dan masyarakat sudah bergerak, itu berarti mindsetnya sudah berubah sehingga perlu jalan bersama,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini pula diserahkan bantuan asupan gizi ibu bayi dan anak bawah 2 tahun dari CSR PT. Kerta Api Indonesia Daop 7 Madiun berupa 140 paket asupan bahanan makanan.
Sedangkan materi disampaikan oleh Koordinator bidang KBKR, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Lucky Waluyo Ajeng Lukitowati.