Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, menyoroti razia gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Madiun bersama TNI/Polri dalam razia operasi PEKAT (Penyakit Masyarakat), Kamis (16/3/2023) lalu. Razia yang berhasil meringkus belasan wanita PSK tersebut, didapati 6 orang terindikasi mengidap penyakit HIV/AIDS. Pada Jumat (17/3/2023), Satpol PP bersama masyarakat setempat membongkar lapak para PSK yang ditengarai sebagai tempat bertransaksi mereka. Wabup Madiun yang juga sebagai Ketua Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), menyatakan bahwa harus terbuka supaya bisa mengatasi HIV/AIDS bersama – sama.
“Masyarakat yang kebetulan terkena harus terbuka, sehingga kita bisa segera menanganinya. Kami juga ada Komisi Penanggulangan AIDS, yang bisa mencegah dan mengobati penyakit tersebut. Namun kalau tidak terbuka malah akan membahayakan orang lain. Kamu berharap ada keterbukaan juga dari para penderita AIDS, sehingga bisa diatasi dan dilokalisasi supaya tidak ada penyebaran,” kata Mas Hari sapaan Wabup Madiun. Dirinyq juga menyampaikan bahwa Penyakit Pekat bisa ditanggulangi dengan kerjasama peran serta masyarakat. Jika terjadi penyimpangan perilaku masyarakat di lingkungan, segera melapor ke pemerintah desa dan jika tidak terselesaikan lapor ke pemerintah daerah. “Kalau masyarakat yang ada di lingkungan tersebut diam saja, ya otomatis kejadiannya seperti itu terjadi lagi. Padahal itu sudah kita lakukan sejak awal tahun 2019. Maksud kami, masyarakat yang di lingkungan situ juga harus ikut berperan serta dengan pemerintah untuk membasmi hal tersebut, karena selalu ada temuan HIV/AIDS hampir setiap bulan,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan sanksi yang diberikan yaitu tidak boleh berjualan disitu lagi dan pihaknya sudah memasang garis Police Line, selain itu juga sanksi sosial. Dalam hal ini, Hari Wuryanto berharap bantuan dan dukungan masyarakat lingkungkan sekitar, termasuk media supaya membantu Pemerintah Daerah dalam rangka penanggulangan HIV/ AIDS.