55 ANGGOTA KOPWAN RETNO DUMILAH KAB. MADIUN IKUTI PELATIHAN BATIK ECOPRINT

Meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga kelestarian alam menjadikan tren gaya hidup ramah lingkungan semakin digemari dan merambah luas ke berbagai sektor usaha. Tidak terkecuali dengan tren adi busana khususnya batik. Akhir-akhir ini berkembang batik ecoprint, yakni batik kontemporer yang menambah khasanah batik etnik di samping batik tulis dan batik cap.

Sesuai namanya ecoprint dari kata eco asal kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak, batik ini dibuat dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain, pewarna, maupun pembuat pola motif. Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Tidak seperti batik tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara.

Tren gaya hidup ramah lingkungan inilah yang mendasari Koperasi Wanita (Kopwan) Putri Dumilah Kabupaten Madiun mengadakan pelatihan membuat kain batik ecoprint. K
Pembina Kopwan Retno Dumilah Kabupaten Madiun Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami menjelaskan bahwa saat ini anggota Kopwan Retno Dumilah Kabupaten Madiun sedang mengikuti pelatihan membuat kain batik dengan bahan ecoprint. Seperti kita ketahui bersama, bahwa bahan batik ecoprint menggunakan pewarna dari bahan alami (daun-daunan) yang ramah lingkungan sehingga tidak akan mencemari lingkungan dan mudah didapatkan dilingkungan kita.

Dijelaskan pula, bahwa pelatihan ini diselenggarakan untuk mengajak anggota Kopwan Retno Dumilah agar mereka tidak terpancang pada pekerjaannya saja, tapi juga bisa menjadi tambahan/sampingan yang bisa mengangkat UKM di Kabupaten Madiun sekaligus membangkitkan jiwa wirausaha bagi peserta. Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami berharap agar ditengah kondisi pandemi ini bisa berbuat atau berinovasi untuk menghasilkan sesuatu yang bisa membantu perekonomian keluarga, tidak hanya pasrah patah semangat tetapi justru harus bangkit melawan pandemik.

Pelatihan diikuti sebanyak 55 orang dari ASN Pemkab Madiun. Krena masih dalam masa pandemi, maka pelaksanaannya bertahap selama 2 hari.