Masuki Masa Panen, Bupati Madiun Pethil Di Desa Pule

 

Sebagai bentuk syukur, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, mengikuti tradisi ‘methil’ di area persawahan Desa Pule Kecamatan Sawahan, Jumat (24/2). Methil merupakan tradisi memetik beberapa batang padi oleh tokoh agama diringi doa sebelum panen raya dilakukan. Hal ini mengandung makna sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang berlimpah.

 

Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Muspika Kecamatan Sawahan, dan kelompok tani menuju Rumah Adat Desa untuk makan bersama. Saat ini tradisi methil seakan mulai ditinggalkan. Untuk itu, dengan mengikuti acara methil di Desa Pule, Bupati Madiun mengisyaratkan pesan agar tradisi peninggalan nenek moyang itu tetap dilestarikan.

 

“Dahulu, setiap mau nanam padi ada doanya. Kalaupun mau panen juga berdoa melalui methil. Meski methilnya tidak ada, namun doa tetap dilakukan. Makanya (methil) ini kita bangkitkan lagi biar kita pingin, kerjone sing mempeng, doane yo sing mempeng (kerjanya rajin, doanya juga harus rajin). Jadi dua hal ini harus kita kembalikan, yang pertama bekerja sebagai ikhtiar mengenai rejeki urusan yang di atas (Tuhan),” ujarnya.

 

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Madiun merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Jatim, bahkan di tingkat nasional. Maka tidak heran jika beberapa waktu lalu Bupati Madiun menerima penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Jawa Timur atas kontribusinya dalam memajukan produksi pertanian. Bahkan Gubernur Khofifah mengakui kalau Kabupaten Madiun masuk 10 besar produksi padi se-Indonesia.