Banjir Bandang Terjang Desa Kenongorejo, 53 Rumah Terdampak

 

Senin sore (01/04/2024), banjir bandang kembali menerjang wilayah Kabupaten Madiun. Kali ini terjadi di perbatasan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng. Hujan deras yang mengguyur menjelang berbuka puasa mulai pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB di wilayah Kabupaten Madiun dan Kabupaten Bojonegoro menyebabkan banjir kiriman dari hulu sungai Sekar menuju Dusun Kebonduren, Desa Kenongrejo, Kecamatan Pilangkenceng, terjadi pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Sebanyak 53 kepala keluarga/rumah terdampak akibat banjir tersebut.

Penjabat Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto, didampingi oleh Kalaksa BPBD, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur PDAM, dan Muspika Pilangkenceng, mengunjungi lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, PJ Bupati langsung berkoordinasi dengan kepala OPD terkait dan masyarakat setempat untuk penanganan darurat. Pj. Bupati Tontro mengungkapkan bahwa kejadian banjir ini merupakan luapan dari Sungai Sekar yang disebabkan oleh sedimentasi, yang menyebabkan banjir melanda daerah permukiman di Dusun Kebonduren. “Harapan kami adalah agar tim datang kesini dalam rangka untuk mengevakuasi penduduk yang terkena dampak banjir, segera menangani akibat dari banjir di lokasi ini, dan insyaallah nanti besok pagi akan dilakukan pembersihan dan sebagian bantuan sarana prasarana yang terdampak akan dibantu oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.

Dari video yang beredar, terlihat warga menyeberangi banjir hanya terlihat kepalanya saja. Banjir tersebut merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi tergantung lokasi, sementara lumpur yang terbawa banjir meninggalkan bekas pada rumah-rumah yang terdampak. Yudi dan Supriyono, warga Dusun Kebonduren, mengungkapkan bahwa setiap tahun dusun mereka selalu terkena banjir, namun tahun ini lebih sering dan hari ini paling parah. “Karena sekalinya banjir, sungainya membawa lumpur dan akhirnya menjadi dangkal. Kami harap pemerintah bisa memberikan solusi, entah itu pengerukan sungai atau pembangunan tanggul agar banjir tidak langsung masuk ke rumah-rumah warga,” harap mereka.

Berbagai dinas terkait bergerak cepat untuk membantu korban banjir. Pada saat itu juga pengevakuasian warga yang rumahnya terendam banjir dilakukan BPBD dan Relawan, sementara Dinas Sosial mendirikan dapur umum di sekitar lokasi untuk memenuhi permakanan warga, PDAM juga mengirimkan pasokan air bersih, dan Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga terdampak. Petugas lainya melakukan pendataan lapangan dan mengirimkan logistik yang dibutuhkan ke lokasi bencana.