BANTU WARGA ISOMAN, IBU-IBU DESA SAMBIREJO BIKIN JAMU HERBAL

Ibu-ibu RT 17 Desa Sambirejo Kecamatan Jiwan meracik sendiri ramuan jamu herbal untuk warga setempat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena COVID-19. Ramuan yang dipetik dari kebun sendiri ini terdiri dari daun papaya, daun andong, daun sambiloto, serai, dan jahe. Selain untuk diberikan kepada warga yang sedang isoman secara gratis, jamu juga dapat dikonsumsi untuk memperkuat daya tahan tubuh. Karena dibuat oleh warga Dusun Perkul, jamu ini diberi nama Jamu Perkul.

Ketua RT 17, Mukhid, merupakan penggagas gerakan ini. Semula ia meracik jamu hanya untuk konsumsi pribadi, namun lambat laun khasiatnya semakin terasa. Berbekal riset yang juga dibantu oleh Adjar, pemuda Sambirejo, ia menambahkan daun sambiloto yang dipercaya mengandung anti radang dan anti virus. Tanpa pemanis dan pengawet, jamu ini diproses dalam tungku tanah liat untuk menjaga nutrisinya. Menariknya, air yang digunakan untuk memasak jamu diambil dari masjid setempat. “Sumber air di masjid dipercaya khasiatnya untuk mensucikan dan menyegarkan. Semoga dengan kolaborasi antara pengetahuan dan kultur ini membawa manfaat bagi pengonsumsi jamu”, jelas Adjar.

Dirinya berharap, dengan mengoptimalkan hasil kebun dapat menjadi alternatif penyembuhan COVID-19 bagi warga setempat. “Apalagi, gotong royong antar warga untuk saling membantu di tengah pandemi juga sangat dibutuhkan”, imbuhnya. Rencananya, jamu tersebut akan diberikan kepada warga yang sedang isoman selama 2 hari sekali.

Untuk membuat ramuan Jamu Perkul, cuci bahan-bahan sampai bersih kemudian masukkan ke dalam tungku tanah liat. Tambahkan air sampai seluruh bahan terendam dan rebus selama 15 menit. Air rebusan kemudian disaring sampai menghasilkan jamu yang bersih dan kental.