Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), musim kemarau di Indonesia secara umum berlangsung sejak memasuki Mei hingga akhir September dan musim kemarau 2023 di Kabupaten Madiun lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi, menjelaskan bahwa potensi ancaman kebakaran lahan dan hutan, kekeringan, hingga kekurangan air bersih bisa saja terjadi. Namun sesuai data yang ada, pada tiga tahun terakhir tidak ada kekeringan. “Pada prinsipnya kekeringan dan kekurangan air bersih tidak pernah terjadi di Kabupaten Madiun, akan tetapi potensi kekeringan tetap perlu diwaspadai meskipun belum tentu terjadi”, ungkap Zahrowi, Selasa (8/8/2023). Lebih Lanjut Ia menjelaskan, ada beberapa wilayah yang rentan terdampak yakni Kecamatan Gemarang, Kecamatan Kare, dan Kecamatan Saradan.
Bersama Stakeholder, unsur pentahelix, dan Forum Pengurangan Bencana Kabupaten Madiun telah berkomitmen untuk mewaspadai potensi yang ada. Pihaknya mengajak untuk mengantisipasi dengan cara mengendalikan sumur pompa, alat pendukung, dan menyiagakan pemadam kebakaran. Selain itu masyarakat dihimbau untuk menjaga prilaku dengan menghemat penggunaan air bersih, kemudian tidak membuang puntung rokok sembarangan yang bisa menimbulkan potensi kebakaran.