Bupati Kunjungi Kecamatan Kebonsari sebagai Wilayah Terdampak Virus Corona

 

Setelah melaksanakan jumpa pers bersama awak media, Bupati Madiun kunjungi Kecamatan Kebonsari. Kunjungan tersebut untuk memantau kondisi wilayah terdampak atas adanya dua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jum’at malam (10/4). Bupati himbau agar perangkat desa lebih intens mensosialisasikan protokol Covid-19, yaitu menjaga jarak, selalu cuci tangan, gunakan masker, dan mengajak masyarakat tetap tenang. Khusus tetangga pasien positif Covid-19, mereka diharuskan melakukan karantina mandiri dengan pantauan Kepala Desa (Kades), Babinsa, dan Babinkamtibmas. Selain itu, bantuan sembako juga harus disiapkan. “Jangan ada pemortalan jalan, itu tidak menyelesaikan masalah. Pemortalan dapat menimbulkan ketegangan dan kegaduhan masyarakat. Kita pahamkan yang benar, bahwa penyakit ini bukanlah aib”, ungkap Ahmad Dawami. Dirinya juga mengintruksikan agar para Kades memberdayakan penjahit di masing-masing desa untuk membuat masker yang nantinya dibagikan kepada masyarakat.

Mengingat jumlah pemudik di wilayah Kabupaten Madiun saat ini mencapai 12.435 orang, Bupati menegaskan kepada Kades agar segera siapkan tempat isolasi di Desa. “Kalau pemudik enggan diisolasi, nanti mereka diisolasi di tingkat Kecamatan. Jika masih ngotot, akan ditempatkan di Rumah Sakit. Saya juga koordinasi dengan pihak Lanud Iswahjudi kalau ada pemudik yang ‘ngeyel’ untuk dibimbing di sana”, tegasnya.

Selain itu, Bupati juga telah menyiapkan alokasi aggaran untuk penanganan Covid-19 yang digelontorkan melalui APBD dan Dana Desa. “Seluruh anggaran APBD dan Dana Desa sekarang harus fokus pada pencegahan dan penanganan Covid-19. Memang saat ini sektor perekonomian kita turun dan inipun dirasakan seluruh negara yang terdampak Covid-19, tapi dengan memfokuskan anggaran APBD dan Dana Desa, semoga dapat mengurangi beban hidup masyarakat khususnya warga tidak mampu yang terisolasi”, ujarnya. (don-ols)