Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Yudi Sastro, mengunjungi Kabupaten Madiun pada Minggu (3/11/2024) untuk menghadiri Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) Komoditas Padi, Jagung, dan Kedelai. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun.
Turut hadir perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan selaku Pj PAT Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun beserta para kepala bidang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, serta para koordinator penyuluh pertanian dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto, memberikan paparan mengenai perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Madiun yang terus mengalami peningkatan. Sementara Dr. Yudi Sastro, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, mengapresiasi prestasi dan kinerja yang dicapai Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
Pada rapat koordinasi tersebut, juga dilakukan Desk Luas Tambah Tanam (LTT) dan penandatanganan target LTT untuk November dan Desember 2024. Penandatanganan ini dilakukan oleh koordinator penyuluh pertanian dari seluruh kecamatan di Kabupaten Madiun dan disaksikan langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan, serta perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun. Dilanjutkan kunjungan ke Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, untuk meninjau langsung kondisi lahan pertanian di daerah tersebut.
Ditemui usai peninjauan, Dr. Yudi Sastro menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian RI sedang melakukan safari kunjungan ke berbagai kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan provinsi lainnya untuk memastikan percepatan tanam. “Ini merupakan langkah antisipasi, mengingat kondisi cuaca yang sedang memasuki musim hujan setelah kemarau panjang. Kami ingin memastikan potensi lahan yang ada segera ditanami untuk memenuhi target luas tanam nasional sebesar 1,5 juta hektar pada November ini,” ujar Dr. Yudi.
Kabupaten Madiun, menurut Dr. Yudi, memiliki potensi besar di semua komoditas pangan, terutama padi, jagung, dan palawija. Tingkat produktivitas pertanian di kabupaten ini juga terbilang tinggi, dengan indeks pertanaman padi (IP) sudah mencapai 3 kali dalam setahun, sementara palawija mencapai 4 kali. “Madiun sudah sangat maju, dan kami hanya perlu melakukan percepatan agar target nasional dapat tercapai. Kami juga berharap Madiun dapat mempertahankan prestasi-produksi yang telah dicapai, bahkan meningkatkannya jika memungkinkan,” lanjutnya.
Program LTT sendiri bertujuan memperluas area tanam dan meningkatkan produktivitas melalui optimalisasi lahan yang ada, termasuk pemanfaatan lahan tidur, serta didukung oleh infrastruktur pertanian yang memadai seperti irigasi pompa, sumur, alsintan, bantuan benih, dan pupuk.
Sumanto, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, menyatakan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian. “Kabupaten Madiun merupakan lumbung pangan di bagian barat Jawa Timur, dan dukungan dari Kementerian sangat membantu dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah serta berkontribusi untuk ketahanan pangan nasional,” ujar Sumanto. IP untuk padi di Kabupaten Madiun sudah mencapai 2,8, dan diharapkan dapat meningkat menjadi 3.
Pada tahun 2024, Kabupaten Madiun berhasil mencapai luas tanam padi sebesar 89.000 hektar, melebihi target awal 87.000 hektar. Sumanto juga menekankan bahwa kemudahan regulasi dari kementerian, serta dukungan sarana dan prasarana akan sangat membantu petani dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Kabupaten Madiun saat ini memiliki luas lahan sawah sekitar 31.542 hektar dengan tingkat intensitas tanam padi yang mencapai 88.479 hektar dalam periode tanam 2023/2024, menunjukkan indeks pertanaman padi yang tinggi. Berkat kinerja tersebut, Kabupaten Madiun menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai peringkat ketiga Indeks Pertanaman Padi tertinggi di Indonesia pada tahun 2023.