Tidak bisa dipungkiri jika Kabupaten Madiun memiliki komoditas Porang yang berlimpah hingga menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Kamis (17/6), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memanen Porang di Wana Wisata Desa Klangon Kecamatan Saradan, didampingi oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami dan Wabup. H. Hari Wuryanto.
Begitu melihat umbi-umbi Porang yang memiliki ukuran cukup besar, Mentan optimis potensi pertanian di Kabupaten Madiun bakal memiliki andil besar untuk ketahanan ekonomi dan menopang pangan nasional. Karenanya, Mentan mengaku diperintah langsung oleh Presiden Jokowi agar Porang menjadi komoditas andalan di Indonesia selain sarang burung walet. Mengingat komoditas yang satu ini masih langka, Mentan minta agar petani maupun pemerintah tidak mengekspor katak (biji porang). Ekspor yang dilakukan harus dalam bentuk tepung atau chip agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. “Kami akan siapkan porsi yang kuat sehingga Pemprov Jatim harus siap,” pinta Mentan RI.
Di tempat yang sama, Gubernur Provinsi Jatim mengaku siap atas dukungan yang diberikan oleh Kementan RI itu. Sebagai bentuk dukungan kepada petani Porang, Gubernur Jatim telah melaunching KUR untuk petani Porang dan mengeluarkan SK larangan ekspor katak karena Porang akan dibudidayakan di dalam negeri. Sementara itu, Menko PMK yang putra asli Madiun mengaku komoditas Porang berkembang signifikan dan mempunyai andil besar turunkan angka kemiskinan di Kabupaten Madiun. Dirinya minta kepada Kementan untuk bisa menjamin kesejahteraan petani Porang agar lebih sejahtera. Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Pertanian memberikan bantuan lebih dari 11 miliar rupiah yang diterima langsung oleh Bupati Madiun. Dana tersebut nantinya untuk mendukung sektor pertanian, perkebunan, berikut sarana prasarananya.
Kedatangan Menteri pertanian, Menteri PMK dan Gubernur Jatim di Kabupaten Madiun disambut Bupati Madiun Ahmad Dawami beserta jajaran dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Bupati menanggapi soal intervensi berupa KUR khusus porang, yang akan lebih diperluas agar pengembangan porang bisa lebih maksimal. Pun, Bupati menekankan bahwa dengan porang masyarakat dapat merasakan hasilnya, khususnya petani porang. Sementara soal larangan ekspor, dia amat menyetujui hal itu. Menurutnya, ekspor katak sama saja membunuh petani porang baik dalam jangka panjang.