Surplius 323 Ribu Ton, Komoditas Padi Beri Kontribusi Kendalikan Inflasi di Kabupaten Madiun

Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, mengatakan bahwa produksi padi di Kabupaten Madiun surplus 323 ribu ton pada 2022 lalu. Angka surplus itu didapat dari jumlah panen dikurangi untuk bibit dan dikurangi lagi untuk konsumsi. “Kita bicara tahun lalu, kalau tahun 2023 ini tentu belum bisa dihitung,” ujarnya kepada wartawan seusai methil di Pule, Jumat (24/2).

Disinggung masuknya investor yang akan mengurangi lahan pertanian, Bupati tidak terlalu mengkawathirkan hal itu. Pasalnya LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) dilindungi Undang-Undang. Kemudian ada lagi LSD (Lahan Sawah yang Dilindungi), jadi kalau untuk investasi ada lokasinya sendiri. “Jadi kalau ada investor masuk, pasti di luar LP2B, begitupun LSD yang dikeluarkan kementerian juga sama. Jadi lahan pertanian kita insya Allah terlindungi,” ujarnya santai.

Di sisi lain, Bupati mengatakan jika komoditas beras memiliki andil sangat besar dalam pengendalian inflasi di kabupaten berjuluk kampung pesilat ini. Maka itu pihaknya hampir setiap hari melakukan operasi pasar di beberapa titik sasaran, dan sekali operasi diturunkan 30 ton beras. Menurutnya, sasaran ditentukan di titik prioritas, seperti di wilayah yang harga berasnya tinggi karena memang tidak ada barangnya, kedua ada barang namun harganya masih tinggi.

“Ini titik yang kita sasar menjadi prioritas. Bulan ini hampir tiap hari ada (operasi pasar), titiknya tersebar di Kabupaten Madiun. Memang tidak kita kabarkan, karena itu bagian dari operasi pengendalian inflasi,” ujar Bupati seraya menambahkan jika komoditas cabe juga ikut andil dalam pengendalian inflasi.