Turunkan Prevalensi Stunting, Pemkab Madiun Gelar Internalisasi Pengasuhan Balita

Meskipun angka prevalensi stunting di Kabupaten Madiun saat ini mencapai 9,84%, Pemerintah Kabupaten Madiun terus berupaya maksimal untuk mengurangi angka tersebut demi masa depan anak-anak yang lebih cemerlang. Upaya nyata ini ditunjukkan melalui kerjasama antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Madiun dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam acara “Internalisasi Pengasuhan Balita untuk Penurunan Stunting Kepada Masyarakat.”

Acara tersebut berlangsung di aula DPPKBPPPA Kabupaten Madiun pada Kamis (19/10/2023) dan dihadiri oleh mitra kerja DPPKBPPPA, seperti Pokja 2 PKK Kecamatan, Kader COE BKB, BKR, BKL, UPPKA, serta keluarga balita yang memiliki anak stunting. Selain itu, melalui Zoom meeting, hadir juga Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Madiun.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola asuh balita di Kabupaten Madiun, mulai dari pemberian ASI eksklusif selama enam bulan hingga pemberian ASI hingga usia dua tahun. Hal ini juga mencakup pentingnya pemantauan pertumbuhan anak dan nutrisi yang cukup selama masa tumbuh kembang balita. Sayangnya, rata-rata anak di bawah usia enam bulan di Kabupaten Madiun telah melepaskan ASI, yang merupakan kebiasaan yang harus diubah.

Suryanto, Kepala Dinas PPKBPPPA berharap kedepannya pola asuh yang tepat akan diajarkan kepada calon pengantin, sehingga mereka memahami bagaimana menjadi pasangan usia subur, menghadapi kehamilan, dan merawat anak balita dengan baik. Ia menegaskan pentingnya peran orang tua dalam memberikan perawatan eksklusif kepada anak-anak mereka. Sebagai tambahan, ia mengutip salah satu materi narasumber, yang menyatakan, “Hanya manusia yang menitipkan anaknya untuk disusui oleh hewan. Hewan pun tidak pernah menitipkan anaknya untuk disusui oleh hewan lain.”

Dalam rangkaian acara ini, diadakan juga Talk Show tentang Pentingnya Pengasuhan yang Tepat selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dengan narasumber Pj Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Evi Martiani Tontro Pahlawanto, dr. Roni AP Tamba dari RSUD Caruban, dan Ineu Prihatiniwulan, seorang psikolog.

Pemerintah Kabupaten Madiun di tahun 2024 memiliki target untuk menurunkan prevalensi stunting di bawah 9,5%. Dengan semangat dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan target tersebut dapat segera tercapai, sehingga masa depan anak-anak Kabupaten Madiun dapat lebih cemerlang dan sehat.