Delegasi Kenya dan Bangladesh Kunjungi Kabupaten Madiun untuk Pelajari Penanganan Stunting

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, menyambut dengan hangat rombongan delegasi asal Republik Kenya dan Bangladesh dalam program “Improving Family Planning and Reproductive Health Program for Kenya Government” di Pendopo Muda Graha pada Rabu (20/9/2023). Rombongan yang dipimpin oleh Muhamed Abdikadir Sheikh tersebut membawa misi mulia, yaitu belajar dan berbagi pengalaman terkait dengan program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, khususnya KB pasca lahir.

Bupati Madiun yang akrab disapa Kaji Mbing menjelaskan tujuan kunjungan delegasi Kenya dan Bangladesh adalah untuk mempelajari yang telah dilakukan Madiun dalam menangani masalah stunting, yang kini tinggal di angka 9,84. “Di negeri mereka, prevalensi stunting masih mencapai 26 persen, sementara kita berhasil menurunkannya dari 24, 14, 11, dan kini 9,84. Mereka ingin tahu intervensi apa yang telah kita lakukan,” jelas Kaji Mbing.

Kaji Mbing menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat tentang bahaya stunting dalam menangani permasalahan ini. Menurutnya, dengan membangun kesadaran masyarakat, langkah-langkah penanganan stunting akan lebih mudah diimplementasikan. “Kuncinya adalah membuat masyarakat sadar akan bahaya stunting. Tanpa pemahaman ini, masalah akan terus merajalela. Setelah pemahaman terbentuk, kita akan melibatkan partisipasi masyarakat, sehingga kebersamaan dalam menangani stunting dapat terwujud, baik dari segi medis maupun berdasarkan kearifan lokal yang ada,” tambahnya.

Sementara itu, Muhamed Abdikadir Sheikh menjelaskan alasan pemilihan Kabupaten Madiun sebagai lokasi kunjungan mereka. Kabupaten Madiun dianggap sebagai pusat keunggulan dalam pelaksanaan KB, terutama KB pasca lahir, dan pengelolaan nutrisi untuk mengatasi stunting (penyakit kurang gizi). Salah satu aset unggulan Pemerintah Kabupaten Madiun adalah aplikasi “Si Daster” (Sistem Informasi Data Stunting Terintegrasi), yang dikelola oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PPPA) Kabupaten Madiun.

Muhamed Abdikadir Sheikh menyatakan kagumnya terhadap aplikasi ini, bukan hanya dari segi teknologi, tetapi juga efektivitasnya dalam pelaksanaan. Data yang tersedia sangat transparan dan lengkap, memudahkan pemerintah dan swasta dalam memberikan bantuan pelayanan. “Kami telah berada di Indonesia selama tiga hari dalam program ini dan kami telah memperoleh banyak pelajaran berharga. Salah satu hal yang mencolok adalah pemahaman mendalam dan solusi yang luar biasa yang dimiliki oleh pemimpin dan pejabat di Kabupaten Madiun. Kami sangat terkesan dengan kepemimpinan daerah ini, yang sangat memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujar Ketua Rombongan tersebut.

Muhamed Abdikadir Sheikh berencana untuk mengadopsi beberapa program terkait KB yang mereka pelajari di Madiun dan merencanakan tindak lanjut yang konkrit untuk memperkuat upaya penanganan stunting di negaranya. Dengan kunjungan ini, harapannya adalah dapat memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat Kenya dan Bangladesh, khususnya dalam hal KB dan penanganan stunting.