Permudah Pelayanan Masyarakat, Pemkab Madiun Luncurkan Tiga Aplikasi Digital

Pemerintah Kabupaten Madiun meluncurkan teknologi digital untuk pelayanan informasi kepada masyarakat. Tiga aplikasi tersebut ialah SIMATA (Sistem Informasi Manajemen Data Aset) yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, WASKITA PURABAYA (Early Warning System – Deteksi Dini Potensi Konflik ) yang dikelola oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dan SILAT JANTAN (Sistem Informasi dan Pelaporan Terpadu Jalan dan Jembatan) yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Ketiganya diluncurkan oleh Bupati Madiun di Pendopo Muda Graha, Jumat (3/6).

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, menuturkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada perangkat daerah yang terus berinovasi untuk memberikan pelayanan prima di Pemerintahan Kabupaten Madiun. Bupati berpesan agar aplikasi tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan harus dikelola dengan baik.

“Membuat aplikasi itu mudah, yang susah adalah merawatnya. Untuk itu koordinasikan keamanan aplikasi dengan Diskominfo,” pesan Bupati.

Kaji Mbing,sapaan akrab Bupati Madiun,juga menjelaskan inovasi tersebut akan memberikan tantangan juga kepada para pengelola aplikasi. Kecepatan dan ketepatan harus lebih intensif menjawab keluhan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Suntoko mengatakan aplikasi “SIMATA” dibangun untuk menyelesaikan permasalah Aset yang selama ini menjadi temuan BPK. Selain itu, tujuan pembuatan aplikasi tersebut untuk penatausahakan aset di Kabupaten Madiun yang lebih baik.

Untuk aplikasi “WASKITA PURABAYA” dijelaskan oleh Kepala Bakesbangpoldagri Sigit Budiarto mengingat potensi konflik di Kabupaten Madiun agar mampu dicegah sedini mungkin. Untuk itu dirinya menggandeng mitra yang bisa mengakses langsung aplikasi tersebut seperti FKUB, MLKO, FKPAI, RAPI, serta IPSI. Dalam aplikasi tersebut, Sigit menjelaskan akan diberikan kolom deskripsi singkat yang memuat 5W+1H dan dilengkapi dengan fitur peta untuk penentuan lokasi kejadian. Dia berharap dengan laporan yang presisi, akurat serta dapat di pertanggungjawabkan, informasi dari masyarakat akan mampu ditindaklanjuti dan diberikan solusi lamgsung oleh pimpinan.

Sedangkan aplikasi “SILAT JANTAN”, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Gunawi, ingin mewadahi aspirasi masyarakat terkait pembangunan jalan dan jembatan yang ada di Kampung Pesilat Indonesia tersebut. Menurutnya dengan aplikasi tersebut anggaran yang ada akan lebih optimal sehingga pembangunan akan menembus seluruh lapisan masyarakat.