Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Luky Alfirman didampingi Direktur Pembiayaan dan Perekonomian Daerah, Adriyanto dan Direktur Dana Desa, Insentif, Otsus dan Keistimewaan, Jaka Sucipta melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Madiun selama dua hari, Kamis dan Jumat (25-26/7).
Tiga pejabat dilingkup Kemenkeu RI, diterima langsung oleh Pj Bupati Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto yang saat itu didampingi beberapa pimpinan OPD terkait, di RM Pujasera, Jiwan, Kamis (25/7) malam sekaligus untuk mendengar paparan seputar KPBU APJ dari Kepala Bapperida Kabupaten Madiun, Kurnia Aminullah, dilanjutkan dengan Visitasi KPBU APJ di depan IMS Desa Bagi dan di jalan sekitar Pujasera, Jiwan.
Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan nampak puas dan terkesan melihat terangnya lampu-lampu jalan yang bertebaran di sekitar Pujasera, Jiwan dan IMS Desa Bagi yang kesemuannya itu dibangun melalui skema KPBU APJ (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) Alat Penerangan Jalan.
Bahkan menurut Kepala Bapperida Kab. Madiun, setelah satu tahun KPBU APJ di Kabupaten Madiun beroperasi, terjadi efisiensi anggaran sekitar 500 juta, dimana sebelumnya beban pembayaran listrik penerangan jalan antara Rp. 1,1 sampai Rp. 1,2 miliar pertahun, setelah adanya KPBU APJ pembayaran beban listrik tinggal Rp. 500 juta/tahun.
Ditempat yang sama, Pj Bupati Madiun mengucapkan terimakasih atas kunjungan kerja Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman dan rombongan ke Kabupaten Madiun. Pj Bupati menjelaskan jika KPBU APJ skala kecil di Kabupaten Madiun ini baru pertama di Indonesia, dengan KPBU APJ ini diharapkan membawa metode baru dalam rangka menggalang pembiayaan untuk pelaksanaan program prioritas di Kabupaten Madiun.
Sementara itu, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman menjelaskan maksud kunjungannya ini ingin melihat dan mendalami cerita sukses Kabupaten Madiun yang berhasil membangun dengan skema KPBU APJ skala kecil, dan hal ini sebuah terobosan yang luar biasa. Karena, KPBU ini cukup kompleks dan memerlukan persiapan yang panjang dan tidak mudah.
“Saya sangat mengapresiasi Kabupaten Madiun yang menjadi pertama mewujudkan KPBU APJ skala kecil untuk penerangan jalan, dan ini tidak mudah karena saya tahu persis rumitnya dan tantangan KPBU. Dan ini bisa menjadi pelopor ataupun role model bagi daerah lain,” ungkap Luky Alfirman.
Nampak hadir, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana, Direktur PT Tri Tunggal Madiun Terang, para Kepala KPPN Madiun dan sekitarnya, camat dan kepala desa Jiwan.