Lonjakan Kasus Akibat Hajatan, Bupati Segera Tinjau Desa Setempat

Usai mendapat laporan lonjakan kasus COVID-19 di Desa Bantengan Kecamatan Wungu, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami bergegas meninjau lokasi bersama Kapolres Madiun, Dandim 0803 Madiun, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun, Minggu malam (13/6).

Kepala Desa Bantengan melaporkan, terdapat 66 warga Dusun Bulurejo dan Kedungrejo yang tertular COVID-19 usai mendatangi hajatan yang diselenggarakan warga setempat. Sebagian besar warga yang tertular berusia sekitar 50 tahun dan kini dirawat di Rumah Sakit Dolopo serta menjalani isolasi mandiri.

Bupati memerintahkan untuk memperluas tracing di Kecamatan Wungu agar warga yang pernah berkontak erat dengan pasien dapat segera ditangani. “Kita harus akui bersama, bahwa masyarakat kita masih memberatkan sebuah budaya. Tapi seharusnya dalam pelaksanaannya kita mematuhi protokol kesehatan. Tanpa ada sanksi, seharusnya kesadaran harus ditingkatkan”, jelas Bupati Madiun.

Dirinya berharap agar masyarakat Kabupaten Madiun khususnya Desa Bantengan tidak heboh akan berita ini, sebab dapat mempengaruhi imunitas pasien. “Maksimalkan pengamanan wilayah setempat. Meskipun telah dilakukan one gate system, jangan sampai ada warga setempat maupun warga luar yamg keluar masuk di daerah tersebut”, tegas Bupati. Dirinya juga memerintahkan perangkat desa agar memberi bantuan bagi warga desa setempat.

“Kami bersama jajaran Forkopimda sudah memberikan kelonggaran kepada warga agar ekonomi bisa berjalan, namun tetap sehat . Hal ini harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat tentang disiplin protokol kesehatan”, ujar Bupati. Besok, Senin (14/6), wilayah tersebut harus disterilkan dan warga setempat diberi masker serta handsanitizer. “Cek rumah warga yang melakukan isolasi mandiri, apakah rumahnya layak atau tidak. Pastikan mereka benar-benar melakukan isolasi mandiri”, tegasnya kembali. Apalagi, kini wewenang penanganan COVID-19 berada di tingkat RT dan RW. Artinya penanganan bisa lebih cepat dan penyebaran bisa ditekan sebab mereka lebih dekat dengan warga setempat.

Patut disayangkan, masih banyak warga yang belum memahami ganasnya virus ini. “Kita harus lalukan pendekatan secara masif. Tingkatkan sosialisasi dan jangan lupa keselamatan petugas tetap diutamakan”, pesan Bupati.