Buceng Bogo Mulyo Dilarung di Bendungan Bening Widas

Destinasi wisata unggulan Kabupaten Madiun, Bendungan Bening atau lebih dikenal dengan sebutan Waduk Widas Saradan, kembali menggelar rangkaian acara Tasyakuran, Kirab Buceng, dan Larung Sesaji Bogo Mulyo yang ke-18, Minggu (6/8/2023).

Ketua Panitia, Nyoto Marjoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ekspresi rasa syukur, terutama atas manfaat yang telah diberikan oleh keberadaan Waduk Widas di sekitar lingkungan waduk. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata Waduk Widas, dengan harapan dapat menjadi destinasi yang dikenal baik oleh masyarakat Kabupaten Madiun maupun masyarakat luas di Indonesia.”Rangkaian kegiatan ini dimulai sejak tanggal 10 dengan istighosah dan slametan. Pada hari ini, kami melaksanakan Larung Sesaji, dipilih pada bulan suro karena diyakini sebagai bulan yang penuh dengan berkah dan mukjizat dari Allah SWT,” tambah Nyoto Marjoko.

Camat Saradan, Dodik Setiawan, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap acara yang digelar dengan meriah tersebut. Ia berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Insyaallah tahun depan, acara ini akan menjadi bagian dari agenda Kabupaten Madiun. Kami berupaya untuk mengembangkan wisata ini menjadi salah satu daya tarik utama di wilayah timur Kabupaten Madiun. Kami juga berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk Parpora, dalam mewujudkan hal ini,” ujar Dodik Setiawan.

Tidak hanya acara Tasyakuran dan Larung Sesaji yang menjadi daya tarik, Kirab Buceng Bogo Mulyo juga menjadi momen yang dinantikan. Sebelum pelaksanaan Larung, Buceng Bogo Mulyo dikirab dengan meriah mulai dari gardu pandang hingga dermaga. Kirab ini melibatkan kesenian khas Kabupaten Madiun yakni Dongkrek, Reog Ponorogo, dan Paguyuban Kampung Pesilat. Buceng Bogo Mulyo terbuat dari pakan ikan yang dibentuk tumpeng, dihiasi sayuran dan ikan hasil budidaya Waduk Widas, kemudian tumpeng menjadi rebutan masyarakat dan sisanya dilarung di Waduk. Tradisi ini diyakini memiliki makna mendalam, karena setelah pelaksanaan Larung Sesaji, hasil panen ikan petani seringkali meningkat.

Berbagai pihak turut hadir dalam acara ini, termasuk perwakilan Disparpora Kabupaten Madiun, Muspika Kecamatan Saradan, perwakilan Jasa Tirta 1, perwakilan Perhutani, kelompok mitra usaha waduk Bening, serta Kelompok Pengguna Air Hippa Nganjuk.