Ekspor AC Kereta Api ke Filipina, Bupati Madiun Harap Dapat Tekan Inflasi

15 Unit Air Conditioner (AC) Kereta Api diekspor ke Filipina oleh INKA Multi Solusi (IMS), Madiun. Pelepasan tersebut dilakukan oleh Bupati Madiun didampingi Forkopimda Kabupaten Madiun di Kantor IMS, Senin (26/9).

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, mengatakan jika saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami inflasi. Tentunya, hal tersebut harus segera diantisipasi oleh seluruh pihak. Dirinya mengapresiasi PT IMS yang bisa menjalankan ekspor pada situasi seperti ini. “Di tengah inflasi, IMS masih bisa ekspor. Ini hal yang luar biasa,” ujar Bupati Madiun.

Pengiriman ekspor AC Kereta Api ke negara berjuluk Lumbung Padi Asia ini diharapkan menjadi pembuka dan akan terus meningkat.”Ekspor harus terus kita jalankan agar neraca perdagangan tidak defisit. Ketika neraca perdagangan defisit, ini akan mengurangi cadangan devisa dan pendapatan pajak akan turun hingga mempengaruhi kemampuan keuangan,” jelas Kaji Mbing.Dirinya beserta jajaran Forkompimda juga siap untuk melindungi setiap investasi di Kampung Pesilat Indonesia ini. Dengan adanya investasi tersebut diharapkan mampu menjaga kestabilan ekonomi di Kabupaten Madiun.

Sementara itu, Direktur Utama PT IMS Ketut Astika, mengatakan bahwa ekspor ke Filipina tersebut tidak serta merta. “AC Kereta Api ini diproduksi pabrik kami yang berada di Geger. Hasil pemenangan tender di Filipina bersaing dengan beberapa negara produsen mesin pendingin di dunia,” jelas Ketut.

Pengiriman ekspor tersebut didasari menangnya tender oleh PT IMS di Filipina. Ketut menyampaikan keunggulan produknya dibandingkan yang lain adalah penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Selain untuk kereta api, PT IMS juga memproduksi AC untuk kapal, pesawat terbang, dan bangunan dengan penggunaan green technology.