Harga Tembakau di Kabupaten Madiun Naik Tujuh Persen, Petani Diuntungkan

Kemarau panjang membawa berkah bagi para petani tembakau di Kabupaten Madiun. Cuaca panas yang terus menerus menjadikan kualitas tanaman tembakau lebih baik, sehingga hasil panen pun meningkat. Jal ini di sampaikan Kepala Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng, Lilik Indarto, Kamis (14/9/2023).

Ia menjelaskan di Desanya terdapat 475 Petani tembakau dengan luas lahan 65 H. Tahun ini hasil tembakau rajangan mencapai 1,9 sampai 2,1 ton per hektar. Berbeda dengan tahun lalu, karena kemarau basah mengakibatkan produksi tanaman tembakau tidak bagus. Lilik meambahkan Harga daun bawah saat ini tembus 30 ribu rupiah per kilo gram, tidak menutup kemungkinan nanti bisa mencapai empat puluh sampai lima puluh ribu rupiah per kilo gram. “Jika tahun lalu daun atas saja bisa tembus harga 40 sampai 55 ribu rupiah per kilo gram maka tahun ini bisa lebih sehingga tanaman tembakau membawa nilai manfaat bagi masyarakat”, ungkapnya. Selain itu dari segi pemasaran tidak ada masalah, karena tanaman baru dirajang dan dijemur, sudah didatangi pedagang yang saling berebutan. Harga tembakau di tingkat petani sangat kompetitif, sehungga pedagang yang menawarkan harga tinggi bisa dilepas.

Lebih lanjut, Lilik yang juga ketua Asosiasi Petani Tembakau Kabupaten Madiun menjelaskan luas lahan tembakau di Kabupaten Madiun seluas 220 H tersebar di beberapa kecamatan yakni wilayah Kecamatan Kare, Gemarang, Saradan, Mejayan, Balerejo, dan Pilangkenceng. Ia berharap kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk lebih memberdayakan para petani. Pasalnya sumber dana sudah jelas di Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Sesuai peraturan Mentri Keuangan Tahun 2023, alokasinya 25% untuk kesehatan, 25% untuk pemberantasan rokok ilegal, dan 50% untuk petani. Tahun ini sudah bagus ada bantuan mulai bibit pupuk, dan sarana produksi pertembakauan. Pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Peternakan telah melakukan sosialisasi pengembangan tanaman tembakau untuk pemanfaatan area tanaman d daerah pegunungan.

Sementara itu Suharno, petani dan pengurus kelompok tani tembakau Desa Ngale, juga mengatakan kualitas tembakau tahun ini lebih bagus. “Secara rendemen dari daun petik per kuintal naik 20 pesen. Tahun lalu satu kuintal basah biasanya jika dikeringkan hanya menjadi 12 kilo gram”, harapnya.