Penjabat Bupati Madiun Hadiri Haul Akbar Syekh Kyai Ageng Basyariyah dan Do’a Bersama Untuk Bangsa

Penjabat Bupati Madiun, Tontro Pahlawanto, menghadiri peringatan Haul Akbar Syekh Kyai Ageng Basyariyah dan Do’a Bersama untuk Bangsa, yang juga diselaraskan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah. Acara yang diikuti oleh 1000 ulama se-Nusantara ini berlangsung meriah di halaman Masjid Al Basyariyah Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Sabtu malam (30/9/2023).

Turut hadir dalam acara ini beberapa tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E Dardak, Gus Muwafiq, Forkopimda Kabupaten Madiun, mantan Bupati Madiun H. Ahmad Dawami (Kaji Mbing), dan para ulama besar dari seluruh Nusantara.

Haul Akbar Syekh Kyai Ageng Basyariyah merupakan puncak rangkaian kegiatan yang sudah dimulai sebelumnya. Kegiatan sebelumnya termasuk pagelaran seni budaya Islam, Simaan Al-Qur’an, ta’aruf keluarga besar Dzurriyah Syekh Kyai Ageng Basyariyah, ziarah makam, tahlil, dan istighosah kubro.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menyatakan rasa bahagianya karena Jawa Timur telah diberkahi oleh leluhur yang perjalanan hidupnya luar biasa. Ageng bukan hanya namanya saja, mereka besar karena perjuangan dan ketulusan membangun Jawa Timur sampai hari ini. Semoga Jawa Timur menjadi tanah yang penuh berkah dari Allah SWT,” ujarnya.

Emil Dardak juga mengungkapkan bagaimana Dzurriyah atau keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah, baik yang biologis maupun yang warisan ilmunya, telah melahirkan pesantren-pesantren yang menjadi pusat peradaban bagi Indonesia dan dunia. Keberadaannya di Jawa Timur memberikan berkah yang luar biasa.

Sementara itu salah satu keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga menyampaikan tujuan diadakannya acara ini. Menurutnya, acara ini bertujuan untuk mempertahankan apa yang telah dirintis oleh para leluhur, bukan hanya Dzurriyah Basyariyah, tetapi juga Dzurriyah lainnya. Ia berharap agar pesantren-pesantren yang berasal dari Dzurriyah Basyariyah di Sewulan dapat terus berkembang, sehingga Indonesia dapat tetap menjadi negara yang aman, tentram, adil, makmur, dan penuh berkah.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan Pengajian Akbar yang disampaikan oleh K.H. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), dan dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama.

Perlu diketahui bersama, Kiai Ageng Basyariyah merupakan putra Bupati Ponorogo pada akhir abad ke-17, Setelah berguru pada Kiai Hasan Besari, Kiai Ageng Basyariyah menetap di Tanah Perdikan, Desa Sewulan, dan membangun masjid serta pondok pesantren yang hingga kini tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan di wilayah tersebut.