Peringati Hari Batik Nasional, 276 Siswa MTsN 3 Madiun Membatik Massal

Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tahun 2022, MTsN 3 Madiun atau yang dikenal MTs Kembangsawit Kebonsari mengadakan kegiatan membatik massal yang diikuti oleh 276 anak, Senin (3/10/2022). Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, Ketua TP PKK Kabupaten Madiun yang sekaligus juga Ketua Dekranasda, Kepala Kemenag Kabupaten Madiun, Camat Kebonsari, dan Kepala Desa Balerejo turut menghadiri kegiatan ini.

 

Kepala MTsN 3 Madiun Ruwiyati Rohmah, menjelaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya terdapat siswa yang berbakat membuat desain, mencanting, dan membuat pola. Kegiatan membatik massal hari ini akan menghasilkan 60 lembar kain batik dengan motif yang mengedepankan kearifan lokal. “Motif kain batik diambil dari lingkungan Madrasah, seperti jagung, kue manco, kunyit, dan alat musik gembrung. Sementara untuk pewarnaan, menggunakan tanaman Indigovera,” jelasnya.

 

Rohmah juga mengatakan bahwa kain batik hasil karya anak didiknya akan diperjualbelikan. Kemudian hasil penjualan batik akan dikembalikan untuk kemandirian sekolah, guna menunjang kegiatan siswa-siswinya di sekolah agar tidak memberatkan wali murid siswa. “Batik Magersari akan dipatenkan dan kami sudah mengurus NIB”, kata Ruwiyati.

 

Bupati Madiun mengungkapkan, bahwa di sekolah siswa tidak hanya sekedar belajar mata pelajaran, namun juga harus menumbuhkan karakter, seperti cara bergaul dan berkreatifitas dengan baik. Hal ini agar nantinya anak-anak siap menghadapi situasi apapun.“Ini keren sekali. Mecintai encintai tanah air juga harus mencintai produk-produk dalam negeri”, jelasnya. Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun juga mengatakan kegiatan membatik ini sangat baik, karena siswa diperkenalkan dengan batik warisan leluhur Indonesia, tidak hanya memakai tapi juga cara membuatnya.

 

Kepala Kemenag Kabupaten Madiun Moh Badrudin turut mengapresiasi kegiatan membatik massal ini. “Kedepan kegiatan positif ini ditingkatkan dan anak-anak yang masih belajar tetap didampingi dan dibina,” harap Moh Badrudin. Dirinya juga ingin agar hasil dari membatik ini bisa diperjualbelikan khususnya di internal MTsN. “Syukur-syukur bisa ke masyarakat Kabupaten Madiun, bahkan kalau bisa tingkat nasional”, ujarnya.