Telusuri Hutan Jati Desa Kaliabu, Bupati Madiun Ngontel Bareng Kosti dan Lakukan Sedekah Bumi

Meski bulan Juli hampir usai, namun peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 455 Kabupaten Madiun masih terus dirayakan. Tak terkecuali Minggu pagi, (30/7/2023), Bupati Madiun ngontel bareng dan sedekah bumi di tengah hutan jati Desa Kaliabu Kecamatan Mejayan.

Acara dimulai saat Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, beserta rombongan bersepeda bersama Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Wilayah Madiun Raya. Rute berawal dari Pendopo Ronggo Djumeno, melintasi Kota Caruban hingga akhirnya berakhir di Desa Kaliabu. Acara dilanjugkan dengan Sedekah Bumi yang diprakarsai oleh LMDH Tani Mulyo Kaliabu. Ketua panitia, Sutikno, menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia dan warga atas terselenggaranya acara dengan lancar.

Bupati Madiun dalam sambutannya berharap agar jumlah peserta Sedekah Bumi meningkat di tahun-tahun berikutnya. “Saya juga berharap semoga seluruh warga diberikan kesehatan dan panen yang bagus. Tradisi Sedekah Bumi ini harus tetap dijaga karena merupakan tradisi yang baik. Jika ingin mendapat hasil panen yang baik, harus menjalankan tradisi methil,” ujar Bupati.

Dirinya bercerita bahwa saat ini hasil panen seringkali terancam oleh tikus dan hama lain karena tradisi methil mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, kepada masyarakat Desa Kaliabu, khususnya LMDH, Bupati harap agar tradisi Sedekah Bumi tetap dijalankan agar rejeki dan panen selalu berlimpah dan juga diberikan kesehatan.

“Selama perayaan HUT ke-455 ini, saya mengingatkan kepada seluruh warga agar menjaga tanaman dengan baik dan segera melaporkan kerusakan agar segera diperbaiki. Saya juga berharap setiap anak yang naik kelas diimbau untuk menjalankan brokohan, yaitu memberikan sedekah agar ilmu yang didapat bermanfaat bagi kehidupan,” tegas Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing ini.

Tidak ketinggalan dalam kegiatan Sedekah Bumi ini, LMDH dan masyarakat Desa Kaliabu menyajikan tumpeng raksasa yang terbuat dari hasil bumi warga sekitar. Setelah doa bersama, para warga antusias berburu tumpeng dan makanan hasil bumi, yang menjadi ciri khas dalam kegiatan Sedekah Bumi.